Kamis, 05 Juni 2014

bintang

saat bintang paling terang ku menolak untuk menyinari ku. rasanya sedih, tapi aku selalu berusaha agar dia mau menyinariku dengar sinarnya. namun, aku bukan bulan yang sering ada di sisi bintang yang bisa membujuknya. aku juga bukan matahari yang sebenarnya serupa dengan bintang. aku juga bukan langit yang menaungi bintang itu. aku hanya bagian kecil yang terlihat kecil dari atas. dari langit tempatnya berada disana aku hanya sebagian kecil dari manusia-manusia yang terlihat kecil.

bintang itu menolak jika kudekati. aku juga tak berani terlalu dekat dengannya
karna jika terlalu deekat dengannya aku merasa jantungku terbakar. berdegup hebat tak bisa dihentikan. yang keluar dari mulut ini saat berhadapan dengan nya bukan lah kata2 manis. melainkan sebaliknya. itulah yang membuat ku semakin nampak buruk dihadapannya?

sulit merubah pandangannya terhadap ku. terlebih lagi kini aku tidak tau dimana dia?
aku tak tau dimana tepatnya dia berada?
aku selalu berharap suatu hari nanti tuhan menakdirkan aku dan dia bertemu disuatu tempat. aku berharap bisa leluasa berbicara padanya. aku berharap bisa bersikap biasa padanya. aku berharap bisa bercanda riang selayaknya teman akrab. walaupun entah kapan itu akan terjadi


"dunia ini kecil". kata orang-orang lama yang kembali kutemui. namun bagi ku dunia ini cukup besar karna aku tak juga bertemu dengannya.
entah aku belum dipertemukan olehnya. entah aku tak akan dipertemukan olehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar